Senin, 12 September 2011

Tugas 1 PS SI/TI - Review Film Fast 5


Cerita di film ini menggambarkan sebuah penyusunan strategi yang sangat brilian yang tentunya dengan adanya rencana-rencana cadangan yang mendukung. Film tersebut menggambarkan kisah beberapa oknum yang salah satunya baru keluar dari penjara dengan memperjuangkan hidupnya, mulai dari mencuri mobil mewah didalam kereta, mencuri chip yang berisikan sebuah paket penjualan mobil, merampok uang, membobol masuk kantor polisi, menganalisa pintu besi dengan berbagai aspek, mendapatkan sidik jari serta merekayasanya, serta melacak mobil polisi demi keamanan sebuah tim yang tentunya didukung dengan penyusunan strategi yang sangat matang serta adanya strategi cadangan yang mengikutinya.


      Konsep Penyusunan Strategi Pada Fast and Furious 5

Strategi tidak lepas dari kata perencanaan yang matang. Perencanaan yang matang tersebut tentunya membutuhkan konsep dalam penyusunan strategi tersebut. Dari film tersebut kami menangkap beberapa poin tujuan yang tentunya diikuti oleh strategi yang telah disusun.

  • Mencuri Mobil dari Bagasi Gerbong Kereta Api

Awalnya pelaku tersebut hanya berbincang-bincang pada umumnya, tetapi ketika bagian petugas hendak datang menghampiri mereka sekitar 100 meter mereka langsung menyusun strategi dimana pelaku perempuan bagian menabrak petugas (pura-pura menabrak dengan faktor atau alasan ketidaksengajaan) sehingga pada saat petugas tersebut lalai maka pelaku laki-laki mengambil kartu akses menuju Bagasi Gerbong Kereta Api tersebut dari saku petugas. Akhirnya hal tersebut berhasil tanpa diketahui petugas tersebut.
Dan ketika akan membawa mobil tersebut dari Gerbong Bagasi Kereta Api, terjadi sedikit percek-cokan antara tokoh perempuan yang bernama Mia yang tidak lain adalah adik dari Dominic Toretto (pimpinan misi) dengan anak buahnya yang lainnya sehingga membuat keributan dan akhirnya aksi tersebut diketahui oleh polisi dan agen federal yang berada di dalam kereta api tersebut. Karena mereka tidak memiliki backup plan yang cukup sehingga Dom dan kekasih Mia sempat tertangkap.

  • Mengambil Semua Uang
Awalnya, tujuan ini terdukung dengan penyusunan strategi pengumpulan orang-orang pilihan yang handal dalam bidangnya masing-masing. Orang-orang tersebut yang dimaksud yakni:
  1. Komilian. Seseorang yang bisa membaur masuk kemana saja.
  2. Orang yang Pandai Berbicara. Orang yang bisa membual tentang apapun untuk bisa meyakinkan setiap orang yang berbicara dengannya sehingga situasi seperti apapun dapat diatasinya.
  3. Keamanan. Bisa menembus dinding yang kuat, maksudnya bisa menghadang apapun rintangannya.
  4. Orang yang Mampu Membunuh. Orang yang tidak takut kehilangan nyawanya sendiri atau seseorang yang bisa mempertahankan dan mendukung disetiap keadaan serta mampu membantu di setiap keadaan
  5. Dua Orang Pengemudi. Bisa melaju dengan kecepatan lebih agar tidak tertangkap oleh kamera dan bisa mengendalikan tekanan pada saat mobil melaju.
Para pelaku mendapatkan tim tersebut. Mereka membentuk tim, mematangkan strategi dan melakukan planning yang sudah direncanakan. Dalam misi ini, mereka mempunyai tujuan untuk merampok semua uang pemilik mobil yang ada di Kereta Api di tempat orang tersebut menyimpan uang. Mulanya hanya menggertak pemilik mobil tersebut dengan membakar semua uang-uangnya yang ada dalam gudang penyimpanan uangnya. Tujuannya simple, pelaku ingin pemilik mobil tersebut membawa atau memindahkan uang-uang tersebut kesuatu tempat sehingga mereka (para pelaku) dengan mudah dapat mengambil atau merampok uang tersebut.
Tapi ternyata, perkiraan mereka (para pelaku) salah. Keadaan justru semakin menyulitakan mereka. Sang pemilik uang tersebut malah menyimpan uang-uangnya di kepolisian dengan maksud lebih aman dari pelaku karena pemiliknya (Rayes) diberitahu oleh anak buahnya bahwa pelakunya akan kembali lagi untuk mengambil sisanya. Para pelaku yang berjumlah 9 orang menggunakan media telepon selular untuk berkomunikasi dengan tim-nya ketika memata-matai target yang sedang memindahkan uang-uangnya.
  • Memasuki Kantor Polisi untuk Meletakkan Kamera Pengintai
Para pelaku mengetahui bahwa uang target yang akan dicuri disimpan di kantor polisi, sehingga untuk mengetahui keadaan di dalam kantor polisi, para pelaku sengaja ingin meletakkan beberapa kamera pengintai ke dalam markas kepolisian tersebut. Tim pelaku tersebut berdiskusi tentang bagaimana cara untuk menyelipkan kamera pengintai ke dalam markas kepolisian tadi. Akhirnya mereka memakai cara dengan mengirimkan paket yang di dalamnya terdapat sebuah mobil remote control yang di lengkapi dengan kamera pengintai pada mobil tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga mengebom bagian bawah tanah kepolisian yang tepat berada pada bawah kamar mandi sehingga mereka dapat menyuruh 2 anggota timnya untuk memasuki kantor polisi tersebut dengan dalih sebagai petugas kebersihan toilet.

  • Persiapan Sebelum Beraksi
Sebelum mereka benar-benar melakukan aksi perampokan, mereka juga mempersiapkan semua kebutuhan dan kemungkinan yang akan terjadi ketika mereka melakukan aksi tersebut. Mulai dari mencari mobil yang lincah sehingga kamera CCTV yang dipasang tidak dapat menangkap dan mengenali mobil yang digunakannya, meletakkan kamera pengintai di bawah mobil polisi yang sedang gencar mengincar mereka, membeli tiruan brankas raksasa yang serupa dengan brankas target, mencari sidik tangan target serta mencuri empat mobil polisi untuk menyamarkan aksinya.

  • Mencuri dan Menukar Brankas
Pada saat mereka akan mencuri dan menukar sebuah brankas. Ada 2 personil polisi  yang mereka selamatkan ketika terjadi insiden saat penangkapan mereka. Dua personel polisi tersebut ikut membantu tim pelaku untuk memasuki wilayah kepolisian. Lalu  mereka menempati posisinya masing-masing sesuai dengan apa yang mereka sepakati bersama,  satu orang bertugas memantau dan memilihkan jalan dari markas mereka, 2 orang lagi bertugas sebagai polisi gadungan, dua orang bertugas sebagai driver yang akan mencuri brankas dan sisanya bertugas dalam penggantian brankas asli dengan yang palsu yang telah disediakan sebelumnya. Penukaran brankas ini dilakukan pada saat, driver yang melewati terowongan, dimana disana tlah ada truk yang membawa duplikat brankas. 2 driver mengatur kecepatan agar bisa stabil untuk memasukkan brankas yang mereka tarik menggunakan tali, untuk kemudian tali tersebut dipasang pada brankas duplikat sehingga brankas duplikat tersebut bisa mereka tarik. Tentunya pada saat penukaran brankas yang terjadi di bawah terowongan, mereka juga memperhitungkan waktunya. Sehingga pada saat keluar dari terowongan penukaran tersebut sudah dilakukan dengan sempurna sesuai dengan planning.

  • Melepaskan (Mengembalikan Brankas)
Setelah aksinya mencuri dan menukar brankas dengan duplikat. Mereka melanjutkan perjalanan mereka untuk membawa brankas duplikat tersebut ke rute yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Dan melepaskan brankas tersebut. Pada saat melepaskan brankas tersebut, tentunya 2 driver tersebut sudah memperhitungkan apa yang akan terjadi dan mereka juga punya planning yang lain apabila planning 1 meleset dari perkiraan. Alhasil mereka berhasil melakukan aksinya, dengan planning cadangan yang tlah mereka siapkan pula.
Semua aksi yang mereka lakukan dari persiapan hingga aksi perampokan mempunyai resiko yang cukup besar bila mengingat mereka semua merupakan buronan kepolisian. Tapi karena adanya perencanaan yang matang dan orang – orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga semua aksi mereka dapat berjalan meskipun sempat 3 orang dari tim mereka di tangkap oleh pihak kepolisian dan 1 orang dari tim mereka yang tak lain adalah saudara pimpinan tim terbunuh. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar