Jumat, 04 November 2011

Are You a Leader ?

Di Serengeti, Afrika, ahli zoologi sudah lama mengembangkan sebuah teknik sederhana yang dapat menentukan pemimpin atau calon pemimpin dalam kawanan binatang.
Ketika hewan pemangsa, singa atau cheetah, mendekati sekawanan binatang, anggota kawanan tsb mungkin mencium datangnya bahaya dari bau yang terbawa angin.
Mereka akan segera berlari ke arah yang berlawanan dengan arah datangnya bau tsb.
Pemimpin atau calon pemimpin dapat dikenali sebagai binatang yang menempatkan dirinya di antara pemangsa dan anggota kawanan yang melarikan diri. Sosok ini tidak harus binatang yang terbesar.
Sang pemimpin, dengan mempertaruhkan nyawanya, menghadapi singa atau cheetah yang bergerak mendekati kawanannya.
Dia akan berdiri menantang untuk mengulur-ulur waktu agar teman-temannya bisa meloloskan diri, sekalipun harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Karakteristik seperti ini berlaku tidak hanya di dunia binatang, tetapi juga bagi manusia. Anda bisa mengenali sosok pemimpin dalam diri orang lain maupun diri anda, dengan mengamati apakah karakteristik pemimpin sejati muncul tidak hanya di kala senang, tetapi yang terpenting di kala susah.
Pemimpin adalah sosok yang mendahulukan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan pribadi, berani menghadapi risiko dan bahaya, bukannya yang lari paling dahulu.
‘Pemimpin skala kecil’ dapat dilatih dan dikembangkan mulai dari diri anda.
Cobalah identifikasi area-area dalam kehidupan yang menimbulkan rasa takut dan stres dalam diri anda. Alih-alih anda menghindari ketakutan atau stres tsb, mulailah berani menghadapi dan menyelesaikannya.
Aktor Glenn Ford mengatakan, ”Jika anda tidak melakukan hal-hal yang anda takuti, rasa takut akan mengendalikan hidup anda.”
Rasa takut dan stres tidak hanya mempengaruhi kesehatan, hubungan dan interaksi anda dengan orang lain, tetapi juga keberhasilan dan kebahagiaan anda.

Start It Now !

Ada satu cerita tentang guru seni yang melakukan percobaan dalam pemberian nilai kepada dua kelompok muridnya. Cerita ini dapat memotivasi kita untuk berbuat/bergerak/bertindak, tidak menunggu segalanya sempurna, baru memulai.
Guru keramik mengumumkan bahwa ia akan membagi kelasnya menjadi dua kelompok dengan tugas membuat pot.
Kelompok pertama akan diberikan nilai berdasarkan jumlah (kuantitas) pot yang mereka hasilkan. Sedangkan kelompok kedua akan diberikan nilai berdasarkan mutu (kualitas) pot yang mereka hasilkan.
Prosedur penilaiannya sederhana. Di hari terakhir mata pelajarannya, si guru akan membawa timbangan untuk mengukur berat hasil kerja kelompok pertama (kuantitas). Ada beberapa rentang berat yang setara dengan nilai A, B, C, dst.
Adapun kelompok kedua (kualitas) hanya perlu menghasilkan sebuah pot yang terbaik, jika bisa sempurna, untuk mendapatkan nilai A. Jika ada kekurangan maka akan mendapat nilai B atau lebih rendah lagi.
Menjelang akhir mata pelajaran dan waktunya memberikan nilai, didapati kenyataan yang sangat menarik.
Kelompok kuantitas tidak hanya menghasilkan cukup banyak pot tetapi juga mutu terbaik ada di karya mereka.
Ternyata, sementara kelompok kuantitas sibuk bekerja dan terus belajar dari kekeliruan mereka, kelompok kualitas hanya duduk berteori, berdiskusi, dan berdebat tentang apa itu pot yang sempurna, bagaimana cara membuatnya, dll.
Akhirnya, alih-alih bisa menghasilkan pot terbaik, kelompok kualitas malah tidak menghasilkan apa-apa, bahkan mereka belum memulai merealisasikan pot mereka, hanya sibuk berteori.
Tidak perlu dipusingkan siapa anda dan peran apa yang anda mainkan dalam kehidupan ini. Yang terpenting adalah tindakan anda akan menghasilkan buah/akibat. Hasil akan anda peroleh dengan berbuat/bergerak/bertindak.
Banyak langkah hanya mungkin anda lakukan setelah mengambil langkah pertama.

Kamis, 13 Oktober 2011

Dampak Buruk Gadget pada Leher


APAKAH Anda menderita leher tegang akibat sering memainkan BlackBerry? Pakar chiropractic mengatakan kegilaan orang pada smartphone menyebabkan banyak orang cedera.

Cedera pertama adalah ibu jari di mana banyak pecandu gadget asyik menekan tombol untuk berkirim pesan teks. Cedera selanjutnya adalah punggung dan leher. Spesialis tulang belakang dan leher mengatakan, terjadi peningkatan jumlah pasien yang menderita sakit leher akibat terlalu banyak membungkuk kala beraktivitas dengan telepon dan komputer.

Mereka menduga munculnya smartphone dan komputer tablet menjadi pemicunya, belum lagi bermain game dan browsing internet yang kerap untuk jangka lama. Bahkan untuk komputer tablet, para pengguna sering menempatkannya di pangkuan sehingga leher mereka lebih membungkuk.

Rata-rata

Serba-Serbi Alergi Makanan

ALERGI makanan tak hanya mengganggu kenikmatan menyantap makanan, tapi juga kesehatan tubuh Anda. Saatnya pelajari serba-serbi alergi makanan, yuk!
 
Mengetahui alergi makanan sejak dini dapat membantu Anda terhindar dari gangguan tersebut. Namun sebelum mengetahui lebih lanjut apa yang menyebabkan Anda terserang alergi makanan, ketahui lebih dulu arti dari alergi makanan itu sendiri.
 
Alergi makanan merupakan respons imun negatif terhadap protein makanan. Alergi makanan atau intoleransi makanan biasanya akan memengaruhi semua orang dan menimbulkan reaksi yang berbeda satu sama lain. Tidak semua alergi makanan atau intoleransi makanan akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu.